BERITASOLORAYA.com – Setelah sebelumnya dijelaskan mengenai definisi dan jenis-jenis obligasi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang keuntungan berinvestasi pada aset surat utang di pasar modal.
Memiliki surat utang sebagai aset merupakan investasi yang menguntungkan. Sebagaimana investasi pada umumnya, return keuntungan yang dicari oleh investor.
Surat utang atau obligasi merupakan salah satu aset dengan tingkat keamanan yang tinggi, meski demikian potensi keuntungan yang ditawarkan tidaklah besar.
Dikutip BeritaSoloRaya.com dari investor.gov, investasi pada obligasi atau surat utang memiliki sifat yang keamanan yang tinggi dan risiko yang kecil, namun sebagai gantinya imbal hasil return yang diperoleh tidaklah sebesar aset berisiko lainnya.
Baca Juga: Link Daftar Nama Peserta, Jadwal, dan Lokasi Seleksi Kompetensi PPPK Teknis PANRB 2022
Salah satu keuntungan yang banyak dicari para investor ketika memilih surat utang sebagai instrumen investasi adalah keamanannya. Adapun keuntungan membeli aset efek berupa surat utang adalah sebagai berikut:
1. Sebagai investor, Anda akan memperoleh kupon periodik dari surat utang yang dibeli. Kupon merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut imbal hasil yang diperoleh investor dari investasi surat berharga.
Umumnya, rate kupon surat utang berada di atas bunga Bank Indonesia, yaitu 5 persen, 6 persen, maupun 7 persen per tahun.
Kupon adalah sebutan lain untuk bunga yang dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada investor. Pembayaran kupon berlangsung secara periodik, bisa tiap 3 bulan, atau 6 bulan.
Pada akhir tenor atau waktu jatuh tempo obligasi, pihak penerbit, baik perusahaan maupun pemerintah, akan membayarkan pokok utang kepada investor.
2. Sebagai investor, Anda akan mendapatkan return melalui capital gain. Surat utang atau obligasi merupakan jenis aset efek yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Melalui jual beli ini, Anda dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan jual obligasi surat utang. Selisih harga beli dan jual inilah yang dinamakan dengan capital gain, atau keuntungan yang terealisasi.
Hal ini sama dengan yang terjadi pada pasar saham, di mana investor membeli saham pada harga rendah kemudian menjualnya saat harganya tinggi.
3. Sebagai investor, ketika berinvestasi pada aset obligasi surat utang, Anda akan menemukan instrumen ini memiliki risiko relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan aset lain seperti saham.
Perbedaan investasi saham dan obligasi adalah pada fluktuasi harga. Investor yang membeli surat utang obligasi cenderung lebih fokus pada nilai kupon atau imbal hasil dan bukan pada fluktuasi harga seperti yang terjadi pada pasar saham.
Jika investasi pada instrumen saham bergantung pada fluktuasi harga, maka investor obligasi pada aset bersifat utang besaran harganya telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini berlaku dalam kasus pembelian obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.
Obligasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah dianggap memiliki nilai yang stabil dan cenderung bebas risiko. Singkatnya, obligasi terbitan pemerintah merupakan instrumen yang aman.
Jual Beli Aset Efek Surat Utang atau Obligasi
Proses jual beli atau perdagangan aset efek berupa surat utang dilakukan dengan mekanisme OTC atau Over the Counter. Pasar modal menyediakan wahana khusus yang melayani perdagangan efek berupa surat utang.
Terdapat sistem berupa Fixed Income Trading System atau FITS yang merupakan sistem otomatis untuk jual beli surat utang.
Sebagaimana sistem perdagangan umum di pasar modal, wahana transaksi surat utang atau obligasi memiliki sistem pelaporan. Sistem ini disebut sebagai Centralized Trading Platform.
Baca Juga: PENTING, BKN Tetapkan Jadwal Lanjutan PPPK Guru 2022, Para Peserta Wajib Simak dan Catat...
Itulah sekelumit informasi yang perlu Anda ketahui ketika hendak terjun ke dunia investasi surat utang atau obligasi.
Sebagai investor, penting bagi Anda untuk mempelajari apapun terkait instrumen investasi sebelum melakukan pembelian pertama. Selamat berinvestasi.***