BERITASOLORAYA.com - Sekarang ini, kata investasi bukan lagi menjadi hal yang asing bagi orang awam.
Terlebih untuk seseorang di usia 25 hingga awal 30, investasi menjadi cukup penting sebagai persiapan hidup di masa tua mendatang.
Namun, sebenarnya apa sih arti dari investasi itu sendiri? Kenapa ada istilah investasi jangka panjang atau investasi jangka pendek? Apa yang membedakannya? Lalu mana yang lebih baik?
Mari mengenal sedikit lebih dalam mengenai dunia investasi dengan membaca artikel ini hingga tuntas.
Apa Itu Investasi?
Dilansir BeritaSoloRaya.com dari portal resmi Otoritas Jasa Keuangan, investasi adalah suatu bentuk penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktivas lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Dari pernyataan tersebut, dapat dikatakan ketika seseorang melakukan investasi atau menanamkan modal ke bentuk aset tertentu, sang investor berkeinginan untuk membuat nilai aset yang dimilikinya lebih besar dibanding saat awal menanam modal.
Perlu diketahui, seorang investor yang baik tidak menjadikan kegiatan investasi sebagai tempat untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.
Baca Juga: Ternyata 3.043 P1 PPPK Guru 2022 yang Batal Penempatan Bukan Tidak Lolos Jadi ASN, tapi..
Akan tetapi, ia akan menjadikan investasi sebagai instrumen untuk memenuhi tujuan keuangan yang besar di waktu mendatang, antara lain keperluan menikah, menyekolahkan anak, membuka usaha, membangun rumah, dan lain-lainnya.
Tujuan Seseorang Melakukan Investasi
Mengutip dari laman resmi Bank Central Asia (BCA), secara sederhana, tujuan utama dari investasi, baik investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek, adalah untuk mencapai keamanan finansial untuk mencukupi kebutuhan masa depan.
Namun tidak hanya itu, investasi secara tidak langsung juga berpengaruh dalam membatasi perilaku konsumtif seseorang.
Karena dengan melakukan investasi, seseorang akan menyisihkan uangnya yang secara tidak langsung akan membuatnya untuk bisa hidup lebih hemat.
Investasi memberi rasa aman, jika sewaktu-waktu harus memerlukan dana darurat.
Selain hal-hal di atas, investasi bisa memberikan perlindungan aset seseorang dari tekanan inflasi, pun menjaga nilai uang dari inflasi.
Setelah mengerti sedikit tentang apa itu investasi, lalu apa tujuannya? Kini mari memahami jenis investasi berdasarkan jangka waktunya.
Baca Juga: Pelamar PPPK Teknis 2022 Kominfo, Ini Dia Jadwal dan Lokasi Seleksi Kompetensi, Harap Bersiap
Investasi Jangka Pendek
Berdasar dari lansiran resmi melalui laman bank CIMB NIAGA, investasi jangka pendek merupakan bentuk investasi yang bersifat sementara.
Prinsipnya, investasi jangka pendek memiliki keuntungan yang dapat ditarik dalam kurun waktu yang relatif pendek.
Biasanya, ketetapan waktu yang ditentukan yaitu selama 1 hingga 12 bulan. Investasi jangka pendek ini memberikan keleluasaan kepada investor untuk menetapkan waktu mereka dalam melakukan penanaman dan tarik modal.
Investasi jangka pendek terkadang memberi keuntungan yang cukup besar. Salah satu faktornya adalah alokasi modal pertama kali, serta kenaikan suku bunga yang berubah dari waktu ke waktu secara cepat.
Baca Juga: Pinjaman KUR BRI 2023 Ditolak? UMKM Wajib Simak Tips Berikut agar Cuan Cepat Cair!
Namun perlu disadari, risiko yang ditanggung pun akan lebih besar pula.
Oleh karena itu, penting untuk bisa bijak dalam mengalokasikan dan untuk memperkuat kondisi finansial terlebih dahulu, bukan malah sebaliknya.
Investasi Jangka Panjang
Berkebalikan dengan tulisan mengenai jangka pendek, investasi jangka panjang merupakan penanaman modal ke suatu aset dalam kurun waktu yang panjang.
Waktu yang diperuntukkan untuk kegiatan investasi jangka panjang bisa lebih dari dua tahun lamanya.
Baca Juga: Peringatan dari Menkes: Kebiasaan Merokok Hilangkan Kesempatan Beri Protein Hewani pada Anak
Investasi jangka panjang umumnya memberikan keuntungan yang cukup besar namun dalam kurun waktu lama. Akan tetapi, risiko yang ditanggung investor pun jauh lebih kecil.
Banyak dari anak muda masa sekarang mempersiapkan investasi jangka panjang mereka untuk agenda-agenda finansial besar di masa mendatang.
Bentuk-bentuk aset investasi semacam ini biasanya berupa emas, properti, deposito berjangka, hingga reksa dana saham.***