ITB dan Unand Padang Berkolaborasi untuk Penelitian Terkait Sistem Transportasi Cerdas, Berikut Selengkapnya

17 Juli 2022, 15:11 WIB
Ilustrasi sistem transportasi /maghfur/jakarta.go.id

BERITASOLORAYA.com - Akademisi Universitas Andalas Padang melaksanakan kolaborasi bersama Institut Teknologi Bandung untuk meneliti dampak penerapan Sistem Transportasi Cerdas terhadap kualitas hidup masyarakat pada tiga kota di Indonesia.

Yosyafra Phd selaku peneliti transportasi publik Universitas Andalas Padang menyampaikan bahwa penelitian kolaborasi bersama Institut Teknologi Bandung ini dibiayai oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun bersama Yos Sunitiyoso Phd dari Institut Teknologi Bandung.

Yosyafra menyampaikan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak positif penerapan transportasi cerdas bagi kualitas hidup masyarakat, ekonomi, dan lingkungan.

Baca Juga: Guru Honorer Lulus Passing Grade Harus Konfirmasi Penempatan PPPK 2022 ? Begini Penjelasannya

Lokasi penelitian yang menjadi tempat penelitian ini direkomendasikan oleh Kementerian Perhubungan untuk menerapkan Intelligent Transport System.

Jakarta, Padang, dan Bukittinggi merupakan daerah yang menjadi tempat penelitian kolaborasi antara ITB dan Unand Padang.

Peneliti dari Universitas Andalas Padang tersebut menjelaskan bahwa terdapat 11 indikator yang menjadi acuan dalam penelitian sistem transportasi ini.

Sebelas indikator yang dimaksud yaitu sistem manajemen lalu lintas tingkat lanjut hingga sistem mengemudi otonom yang perlu dikaji berapa besar dampaknya bagi masyarakat.

Baca Juga: SMKN Jateng Buka Kelas Internship ke Jepang, Berikut Selengkapnya

Dia menjelaskan bahwa semisal sudah ada pusat kendali lalu lintas di Padang, perlu adanya pengukuran dampak positif terhadap lalu lintas, lingkungan, hingga ekonomi.

Pada tahun pertama ini, penelitian akan memfokuskan pada aspek pemetaan pemahaman, peralatan, sumber daya manusia, dan anggaran dalam penerapan Intelligent Transport System tersebut.

Dari sana kemudian akan diramu mengenai kesiapan dari sisi peralatan hingga sumber daya manusia dalam implementasi sistem transportasi pintar tersebut.

Untuk Kota Padang, setelah dikaji ternyata berada pada level dua dari lima level untuk kesiapan penerapan sistem transportasi pintar sehingga masih banyak PR untuk dikejar.

Baca Juga: Regulasi Panselnas di PPPK 2022 Bagi Guru Lulus PG Sekolah Induk, tetapi Formasi yang Ada Kurang

Dia menambahkan bahwa perihal SDM yang ada di kota Padang dalam mengelola masih terbatas serta peralatan yang ada pun perlu dilakukan upgrade spesifikasi.

Pada kesempatan lain, M Ardono selaku Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah III Sumatera Barat menyampaikan bahwa pusat kendali lalu lintas perlu diadakan pengembangan agar dapat lebih cerdas lagi.

Dia menambahkan bahwa PR terbesar lalu lintas kita adalah kemacetan. Menurutnya, kemacetan berhasil menyumbang kerugian senilai Rp 83,9 triliun dalam setahun. Hal tersebut diakibatkan oleh pertumbuhan jumlah kendaraan baru yang terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Posisi Guru Honorer di PPPK 2022, Dijawab oleh Panselnas: Orang-orang Inilah yang Nanti...

Per September 2021 saja jumlah kendaraan bermotor di Indonesia kira-kira mencapai 143 juta kendaraan dari semua jenis. Kemudian pada awal tahun 2022 sudah mencapai 145 juta unit kendaraan.

Bertambahnya jumlah kendaraan di Indonesia ini memiliki dampak positif yakni akan ada banyak biaya yang diperoleh dari pajak kepemilikan kendaraan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah lalu lintas dan peningkatan pelayanan.

Dia menambahkan melalui implementasi transportasi cerdas tersebut akan meningkatkan pelayanan bagi pengguna transportasi melalui kerjasama semua pihak terkait.***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler