Perbedaan Tampilan Rapor Siswa pada K13 dan Kurikulum Merdeka, Simak Penjelasannya Berikut Ini

30 Mei 2022, 19:12 WIB
Ilustrasi rapor siswa. Perbedaan tampilan rapor K13 dan Kurikulum Merdeka /PPDBjatim.net

BERITASOLORAYA.com - Rapor menjadi bukti belajar siswa selama satu semester masa pembelajaran sekolah. Biasanya, rapor akan dibagikan oleh wali kelas siswa setelah masa belajar satu semester selesai.

Tampilan rapor siswa ternyata tidak selalu sama. Hal ini akan disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh satuan pendidikan.

Saat ini masih ada sekolah yang menggunakan K13 dan ada pula yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Tentu rapor siswa dengan dua kurikulum berbeda tersebut pun memiliki perbedaan.

Baca Juga: 45 Link Twibbon Hari Lahir Pancasila 2022 Desain Simpel, Terbaru, dan Mudah Didownload: Tinggal Klik

Untuk melihat perbedaan tampilan rapor siswa di satuan pendidikan yang menerapkan K13 dan Kurikulum Merdeka, simak penjelasan berikut ini, sebagaimana dikutip BeritaSoloRaya.com dari YouTube Guru Abad 21.

  1. Kurikulum 2013 atau K13

Rapor siswa di satuan pendidikan yang menerapkan K13 biasanya berjumlah 3-4 halaman. Semuanya merupakan hasil belajar siswa sebagai bentuk evaluasi atau penilaian terhadap siswa terkait.

Setiap halaman tentunya memuat biodata siswa di bagian paling atas halaman rapor. Pada halaman pertama rapor K13 terdapat penilaian sikap spiritual dan sikap sosial siswa yang dinilai dengan predikat.

Terdapat pula deskripsi untuk setiap bagian penilaian.

Baca Juga: 7 Tips Belajar Piano untuk Anak yang Perlu Diperhatikan, Mulai Peregangan Hingga Penggunaan Alat Ini

Halaman kedua dan ketiga memuat penilaian hasil belajar siswa berupa pengetahuan dan keterampilan. Penilaian pengetahuan dan keterampilan di K13 dipisahkan.

Biasanya akan dicantumkan berapa nilai KKM untuk bisa dinyatakan lulus.

Ada pula predikat yang dicantumkan untuk setiap mata pelajaran yang dinilai.

Halaman keempat memuat penilaian kegiatan ekstrakurikuler, absensi siswa, dan tanda tangan orang tua, wali kelas, serta kepala sekolah.

Penilaian hasil belajar siswa atau rapor siswa pada K13 cukup padat informasi. 

Baca Juga: Lirik Lagu On The Way - NCT Dream, Lagu Baru dalam Album Beatbox

  1. Kurikulum Merdeka

Umumnya, rapor K13 dan Kurikulum Merdeka sama, hanya ada beberapa perbedaan signifikan yang langsung dapat dilihat dari keduanya. Tentunya ada biodata siswa yang dimuat pada bagian atas rapor siswa.

Pada bagian biodata ini, Kurikulum Merdeka memiliki tambahan informasi yang disematkan, yaitu Fase. Fase untuk tiap tingkat pendidikan berbeda. Pada tingkat SMP akan diberi kode Fase D.

Tampilan rapor siswa di Kurikulum Merdeka lebih sederhana dibandingkan dengan K13. Halaman pertama langsung memuat hasil laporan belajar siswa per mata pelajaran sekolah.

Baca Juga: Terjerat Kasus Hukum, Kim Sae Ron Akan Hentikan Syuting Drama Mendatangnya Berjudul Hunting Dogs

Tidak ada sistem peringkat dan perbedaan penilaian untuk pengetahuan dan keterampilan di setiap mata pelajaran untuk Kurikulum Merdeka.

Selain itu, KKM juga tidak dicantumkan dalam rapor Kurikulum Merdeka. Memang, KKM secara kuantitas tidak diterapkan dalam Kurikulum Merdeka.

Tampilan penilaian hasil belajar siswa di halam pertama rapor memuat mata pelajaran, nilai akhir, dan capaian kompetensi.

Pada halaman kedua, rapor Kurikulum Merdeka memuat penilaian kegiatan ekstrakurikuler siswa, absensi, dan tanda tangan orang tua, wali kelas, dan kepala sekolah.

Baca Juga: Deretan Manfaat Sawo bagi Ibu Hamil Ini Jangan Dilewatkan, Mulai Pencernaan Hingga Tulang

Baik di rapor K13 maupun Kurikulum Merdeka tidak mencantumkan ranking. Semenjak penerapan K13 sistem ranking tidak lagi digunakan. Sistem ranking dianggap dapat menimbulkan gap di kalangan siswa.

Ada anggapan di kalangan pelajar dan orang tua bahwa siswa pintar hanyalah mereka yang memperoleh ranking top kelas. 

Sementara itu, kepintaran siswa tidak bisa dinilai hanya dengan akumulasi semua nilai akhir mata pelajarannya. Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, tidak sama satu dengan yang lainnya.

Baca Juga: Bukan Sembarangan, Deretan Manfaat Ikan Bawal Bagi Kesehatan Ini Jangan Dilewatkan

Sistem ranking juga dinilai dapat menimbulkan kompetisi antarsiswa di dalam kelas, padahal yang diharapkan dari proses pembelajaran di sekolah adalah kolaborasi siswa dalam belajar. ***

Editor: Dian R.T.L. Syam

Sumber: Youtube Guru Abad 21

Tags

Terkini

Terpopuler